Senin, 16 Juni 2014


Gunung, dunia asing yang kami gemari saat ini, darinya kami dapat banyak pelajaran, mulai dari kebersihan, kelestarian sampai percintaan. *cie...cie
Pendakian pertama kami mulai dari sebuah gunung di daerah Garut,Jawa Barat. Ya... Gunung Cikurai 2818 mdpl. Sebenarnya gunung ini tidak dianjurkan untuk pemula seperti kami. Oh iya, Kalian pasti belum tahu siapa kami? Kami adalah sepasang suami istri yang menikah muda, karena memang masih muda adrenalin kami selalu haus akan tantangan, terlebih kami belum juga dikaruniai buah hati di usia pernikahan 2 tahun. Untuk mengalihkan segala fikiran negatif, kami selalu mengisi hari dengan kegiatan diluar rumah. Hampir setiap weekend kami selalu sibuk. Semua kegiatan yang kami pilih adalah kegiatan yang positif mulai dari hanya bersilaturahmi dengan teman-teman OI Jak-Tim sampai menanjak gunung. Yaps, kembali ke gunung cikurai. Perjalanan kami kali ini mengikuti sebuah event dari komunitas yang dikenalkan sahabat kami (Imam) "KUDETA ADVENTURE". Setelah beberapa kali technical meeting akhirnya terpilihlah tanggal 29-31 Maret 2014 sebagai hari keberangkatan.

-----------------------------------------------------------------
Eka,Imam,Uppy,Ryan,My ay(Tarmudi),Abenk,Jaka
Mbul,Ima *Penumpang APV
29 Maret 2014. Hari yang kami nanti tiba, sebelumnya kami sudah merencanakan teknis pemberangkatan berkumpul di rumah salah satu sahabat yang akrab kami panggil "Mbul", dari sana kami diantar salah satu keluarga mbul yang lain menggunakan mobil APV, mobil besar itu dipaksa menampung kami 9 orang beserta kulkas-kulkas besar. Untung saja mobil tak bisa bicara, kalau bisa habislah kami semua dimaki karena sangat melebihi kapasitas penampungannya. hahaha
Janji berangkat pukul 20.00 dari terminal bekasi dengan teman kudeta namun jam 20.00 juga kami baru tiba di lokasi. Huh, Jakarta macetnya memang bahaya badaiii. Pukul 17.00 kami berangkat dari rumah mbul berharap on time. Apa mau di kata beginilah Jakarta tak ada yang bisa memprediksi. Karena memang sudah telat larilah kami mengejar bus pemberangkatan terakhir, lumayan untuk olahraga malam.

-----------------------------------------------------------------

Pos Pemancar
30 Maret 2014. Kami akhirnya tiba di Garut subuh hari, turun dari bus sudah ada truk yang menunggu kami. Sekarang perjalanan ke pemancar, di tengah perjalanan kami beristirahat di sebuah mushola untuk beribadah atau sekedar melonggarkan urat-urat yang sudah mulai kencang. Maklum ini pendakian perdana kami. Setelah cukup beristirahat kami lanjutkan perjalanan menuju pos pemancar, di pos inilah pusat pengendalian stasiun televisi sehingga bisa sampai ke rumah kami, wahh..informasi baru.
"Brem brem brem, satu...dua...tiga..."
suara kami menggelegar heningnya perkebunan teh yang damai. Truk kami terperosok. Yang pria sebagian menarik, sebagian lagi mendorong dan yang wanita mengoyak-oyak truk agar bisa naik. Cukup lama namun belum juga naik, sampai antrian mobil dibalakang kami menumpuk. Asyiikkk...kami dapat bantuan. Semakin lama semakin banyak yang membantu dan Eureka. Perjalanan kami teruskan, 07.00 kami tiba di pos pemancar, setelah 2 jam beristirahat pendakian kami mulai. Kebun teh, tangga bentukan alam dari tanah merah terhampar di depan. Melihatnya saja kami rasa lelah, tawa teman-temanlah yang menguatkan kami. Sedikit demi sedikit kami tapaki, pos demi pos kami jajaki sampai tak terasa kami ada di barisan depan bersama Abenk, Ryan, Eka dan Tatang. Teman kami Eka cukup misterius, suka aneh buat aku parno. Terlebih sebelumnya aku membaca blog-blog tentang meninggalnya wanita di pos bayangan. Hmm Eka, dont make me hungry!!!!LOH??? hhahahaah

-----------------------------------------------------------------

Tengah hari, cacing di perut kami mulai demo
"mulai lapar...mulai lapar..."
Kriuk kriuk kriuk mie mentah kami makan untuk menenangkan cacing-cacing itu. Kyaaa..asik mengunyah mie tiba-tiba saja eka lari sambil merengek
"jangan disini, ayo keatas aja, jangan disini"
dengan muka padam cenderung pucat aku ikuti Eka melanjutkan perjalanan dan dari situ aku mulai berfikir hal yang tidak-tidak, teringat cerita wanita itu dan lain-lain. Sampai akhirnya berkurang semangatku menuju puncak. Fikirku saat itu bisa tenang di tenda saja sudah cukup. Selesai makan kami melanjutkan pendakian, tubuhku lemas karena terlalu lama beristirahat. Tanjak sedikit berhenti banyak, nafasku tersenggal seperti pedas habis makan bakso. hahaha
Hujan. Alahamdulillah, akhirnya kami berhenti lagi membuat play seet dan istirahat kembali.YIPPY..I like this.

-----------------------------------------------------------------

Kabar buruk. Puncak bayangan penuh, pos 3-6 penuh. Dimana kami mendirikan tenda? akhirnya diputuskan beberapa teman menuju puncak dahulu untuk memantau kondisi diatas dan kami menunggu di fly sheet. LLLLaaaammmaaaa menunggu balum juga ada kabar. Diputuskan lagi semua melanjutkan menuju puncak dan 2 orang menjaga tempat yang sudah ada untuk kemungkinan terburuk tidak dapat lahan. Benar saja, di atas benar-benar tak ada lagi lahan untuk mendirikan tenda. Untung saja ada tenda kapasitas 2 orang yang bisa didirikan. Diputuskan lagi dan lagi wanita di tenda atas lelaki di bawah, tak lama tetangga tenda pidah ke atas dan alhamdulillah kami jadi bisa mendirikan 1 tenda lagi untuk lelaki yang belum dapat tempat istirahat.
21.00. Selesai pembagian tenda, dari bawah teman-teman menginstruksikan untuk mengambil logistik untuk malam ini. Uppy, Ryan, Tatang kebawah dan kembali lagi ke atas. Kembalinya dari bawah Uppy bergabung dengan tenda kami. Tubuhnya menggigil seperti habis melihat sesuatu. Aku yang merasakan kejanggalan coba menenangkan kembali fikiran, mencoba berpositif thiking dan beristirahat.

-----------------------------------------------------------------

22.00. Mbul terbangun, membangunkan kami menayakan jam, mengira sudah pukul 02.00 karena rencana pukul 02.00 teman-teman melanjutkan perjalanan menuju puncak.
" Kakkkkk Mbulll... masih jam 22.00 taooo...Rusuh nii"
"hahahahahaa" Riuh tawa kami sesaat dan hening kembali, kami lanjutkan beristirahat.

-----------------------------------------------------------------
Siapa ayo?

Mam sie

me and my blaem balem *hhe

02.00. Mbul kembali terbangun dan keluar dari tenda, melihat kawanan lain yang sudah bergegas menuju puncak.
"ati-ati licin" teriak mbul memberi tahu
"iya makasi, misi bang" jawab mereka
"lah abang? suara cewe banget gini, hmm" gumam mbul. hahahah
Ditunggu-tunggu teman-teman dari bawah belum juga datang akhirnya ia masuk kembali dan baru pukul 04.00 teman-teman datang. Aku, suamiku, Eka, Abenk, Imam, Jengkol tetap ditenda tidak melanjutkan ke puncak. Trek malam, parno, Eka sakit ku jadikan alasan karena memang hatiku sudah tidak enak maka ku putuskan tetap ditenda. Masak nasi, masak mie, masak spaghetti, kopi, teh, mie lagi, kopi lagi, teh lagi, kopi lagi, kopi lagi.
"kurasakan hari ini kopi nikmat sekali"
Acara kami jadi bukan seperti menanjak gunung tetapi camping di gunung. hahahaha
Tapi tak boleh dimaklumi, pendakian berikutnya jika diijinkan ALLAH SWT kami upayakan datangi puncaknya dan nikmati indahnya agar terus terpancar rasa syukur kami memiliki alam yang sebegitu indah di INDONESIA.
Bang (mam sie,Vian,Gay,Tatang,Tarmudi,Jaka,Topan)


-----------------------------------------------------------------

12.00. Semua siap, perjalanan turun dimulai. Ditengah perjalanan hujan turun. jackpot kami dapatkan prosotan tak bisa dihindarkan tapi tetap terasa nikmatnya. Sore hari pukul 03.00 kami sudah tiba di pemancar, tinggal menunggu teman-teman lainnya dan kembali ke Jakarta.



Thanks to:

  • ALLAH SWT
  • My Ay (Alam ajarkan kita banyak cinta)
  • OI Jak-Tim
  • OI Kuningan
  • Kudeta Adventure











Ini ceritaku, mana ceritamu?